KampungTimur Media / 28 Juni 2012
Potret Demokrasi 3
PILKADES.
Beberapa waktu lalu sejumlah Desa di kecamatan Sikur yang
baru saja mendapat predikat definitive menggelar pemilihan Pimpinan pertama
mereka.ada yang berjalan mulus,cukup tegang bahkan adapula yang berujung kisruh
berbuntut Hukum.
Tiga di antara
Desa itu adalah Desa Mekarsari yang merupakan pecahan dari Desa kembang kuning
,Desa Tetebatu selatan yang merupakan pecahan dari Desa Induk tetebatu
selatan,dan Desa Gelora yang merupakan pecahan dari desa induk loyok.
ABDUL MUIS ,
tokoh pemekaran Desa yang juga masih tercatat sebagai Anggota Satuan Polisi
Pamong Praja kabupaten Lombok Timur berhasil unggul dengan kemenangan Telak
pada PILKADES perdana Desa Mekarsari,Pemilihan berlangsung aman dan
masyarakatpun menerima dengan baik hasil pesta Demokrasi lokal
tersebut.Kemenangan Muis tentu sebanding dengan kerja kerasnya memperjuangkan
pemekaran Desa Mekarsari.
Sementara di Desa
Tetebatu selatan , GUNANTO sosok Muda yang juga salah seorang aktivis LSM
memperoleh suara di atas angin pada perhelatan PILKADES Tetebatu
selatan.kemenangan Gunanti memang diluar prediksi banyak kalangan terutama
rival-rival politiknya namun melihat sepak terjang,pola komunikasi dan gerakan
partisipatif ala LSM yang sejak lama dibangun dengan masyarakat Tetebatu
selatan yang dikenal lebih dekat dan merakyat membuat kemenangan Politisi
Lajang ini menjadi suatu hal yang wajar dan tak mengherankan.
Meskipun demikian
ada catatan menarik dari kemenangan KADES termuda tersebut yakni
elektabilitasnya yang mampu menggeser mereka yang disebut-sebut sebagai
perintis dan penggagas Pemekaran Desa Tetebatu Selatan.Kemenangan yang membuat
para Proklamator Pemekaran tersebut harus Gigit Jari.
Berbeda dengan 2
Desa yang sukses memilih pemimpin pertamanya nyaris tanpa hambatan berarti.Desa
Gelora justru berujung konflik ,kemenangan NURASMAT yang disebut-sebut sarat
dengan kecurangan dan money politic membuat warga yang dimotori persatuan
Pemuda Gelora menggelar Aksi Demonstrasi yang disertai penyegelan Kantor
Desa.Tidak hanya itu wargapun mengajukan Tuntutan hukum agar kemenangan
NURASMAT ditinjau ulang dan dibatalkan dengan dalih banyaknya kecurangan dan
praktek Money Politic selama proses Pemilihan berlangsung.Tuntutan Hukum itupun
dilayangkan ke Pihak Kepolisian .Kisruh ini membuat aktivitas perkantoran
terhenti selama beberapa Hari.
Berkaca dari
potret Demokrasi di tiga Desa yang masih merupakan wilayah kecamatan sikur
tersebut kita perlu memberikan Apresiasi atas tingginya Animo dan partisipasi
warga dalam mengikuti prosesi demokrasi di Tataran Pedesaan dan Kampung.namun
Garis merah juga harus diberikan sebagai sebentuk refleksi atas masih banyaknya
praktik Money Polituics,Black Campaign,Politk Kekerasan,Perjudian Politik,Sihir
dan Perdukunan dan praktek-praktek lainnya yang jauh dari nilai-nilai Demokrasi
itu sendiri.
Seringkali
hal-hal diluar norma dan tata sosial kemasyarakatan menjadi pilihan jalan
pintas para politisi Kampung untuk memperkaya suara dan dukungan untuk
merampungkan kemenangan atas kekuasaannya.
Akhirnya
masyarakatlah yang akan menjadi hakim atas semua tindak-tanduk yang juga konon
dilakukan atas nama masyarakat itu....

