DEMAM EURO HINGGA KE PELOSOK KAMPUNG
Perhelatan kompetisi sepakbola se Benua biru EURO 2012 tak hanya mengundang perhatian para pecinta sepakbola di kota-kota besar atau di ibukota seperti mataram,selong dan sekitarnya.di pelosok-pelosok kampung warga penggila bola tak mau ketinggalan menyaksikan jagoannya bertarung memperebutkan juara pada perhelatan yang konon diakui sebagai pertandingan sepakbola paling bergengsi se jagat raya melebihi Piala Dunia.di Desa Tetebatu selatan misalnya,hawa sejuk dingin dan berkabut ala pengunungan tak membuat para pecinta bola di desa yang terletak di kaki gunung rinjani ini ketinggalan meyaksikan aksi-aksi brilian para petarung lapangan Hijau.selain menonton beramai-ramai di Televisi acara Nonton barengpun digelar seperti yang diadakan tiap malam selama euro 2012 berlangsung di salah satu hotel baru di kawasan wisata ini .tak hanya warga sekitar , para wisatawan mancanegara terutama warga eropa yang sedang berlibur di tetebatu turut larut dalam ketegangan dan kegembiraan Piala eropa.
Tetebatu mountain resort,menjadi pilihan untuk menggelar acara nonton bareng tersebut,selain karena sang pengelola penggemar bola,kegiatan ini selain untuk menghibur apara tamu juga diharapkan dapat memberikan hiburan bagi warga sekitar.karena Bola tentunya tak memandang batas kulit,negara,suku,agama,ras dan golongan namun bola adalah kompetisi,pertarungan merebut jati diri.
namun yang menjadi menarik,dari obrolan-obrolan para pecinta bola yang turut nonton bareng.mereka terus-menerus bertanya dengan kepolosannya tanpa tahu dan mengerti bisnis dan persaingan media,tanpa mengerti hak siar dan lainnya. yang pasti mereka membingungkan mengapa siaran Bola di TV mereka selalu saja macet ketika pertandingan dimulai sehingga bola tentu tak dapat ditonton.mereka menyebutnya "dilacak" entah benar atau tidak istilah ini namun yang pasti mereka sangat kecewa dengan hal tersebut karena tak dapat menonton dari rumah masing-masing.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar