HARGANAS,AKINO dan LAPANGAN
KERJA.
Gegap gempita perayaan Hari keluarga Nasional ( HARGANAS) ke XIX Hari ini
tanggal 30 Juni 2012 yang secara Nasional dipusatkan perayaannya di eks.Bandara Selaparang Kota Mataram Nusa
Tenggara Barat benar-benar terasa.Acara yang dijadwalkan Dibuka Langsung oleh
Wakil Presiden Republik Indonesia Boediono ini menjadi momentum yang prospektif
jika dimanfaatkan secara maksimal oleh tuan rumah.tidak hanya terkait hal – hal
seremonial dan insidental serupa efek musiman selama pelaksanaan kegiatan
tersebut namun juga menjadi peluang yang dapat
ditargetkan untuk jangka panjang dalam mensukseskan program-program
unggulan NTB khususnya bidang Kesehatan Ibu,kesejahteraan Keluarga dan
Perluasan Lapangan kerja yang terkait langsung dengan peningkatan Taraf Hidup
Masyarakat.
Acara yang dihadiri belasan Ribu peserta yang terdiri dari utusan BKKB
perwakilan seluruh Provinsi se Indonesia ini juga dihadiri oleh 21 Gubernur ,2
Wakil Gubernur dan 131 Bupati se Indonesia.tak tanggung-tanggung pengamananpun
disiapkan ekstra ketat apalagi selain
beberapa menteri yang dijadwalkan
akan hadir yakni menteri sosial Salim segaf Al Jufri,Menteri dalam Negeri
Gamawan Fauzi dan Menteri Koperasi dan UMKM Syarif Hasan .RI 2 menjadi tamu utama dalam kegiatan tersebut.oleh
karena itu 4000 Personil gabungan TNI dan POLRI disiapkan untuk mengamankan
kelancaran seluruh rangkaian kegiatan tersebut terutama kunjungan WAPRES.
Momentum HARGANAS hari ini yang tentu menelan Dana tidak sedikit dan
membutuhkan kerja keras seluruh elemen pemerintah dan berbagai Instansi lainnya
di Nusa Tenggara Barat sangatlah disayangkan jika hanya berlalu sebatas Agenda
seremonial. Mengapa tidak kedatangan para petinggi Negara digunakan
sebaik-baiknya untuk membuat komitmen,meloby beberapa peluang dan mengajukan
berbagai bentuk dukungan yang mungkin dan potensial demi mendukung dan
mensukseskan berbagai program unggulan NTB khususnya dibidang
kesehatan,kesejahteraan masyarakat dan perluasan lapangan kerja yang terkait
langsung dengan terciptanya Keluarga ndonesia yang Harmonis dan berdaya saing
sehingga mampu menjadi Pilar pendukung pembangunan daerah,negara dan bangsa.
Sebut saja misalnya Prioritas untuk meningkatkan persentase pencapaian
program AKINO ( angka Kematian Ibu menuju Nol ) dengan memberikan berbagai
dukungan kebijakan yang partisipatif,riil,mengurangi lika-liku
birokrasi,memperbanyak fasilitas kesehatan hingga ke pelosok-pelosok
Kampung,sosialisasi yang memadai dan lainnya yang dapat membantu secara nyata
bukan hanya sebatas MasterPlan yang selesai di meja rapat,Bintek dan
seminar.tujuan mulia program AKINO haruslah terealisasi secara maksimal dan
terukur.apalagi menjelang berakhirnya masa pemerintahan BARU dan sudah menjadi
rahasia umum jika pada akhir masa jabatan konsentrasi untuk menuntaskan program-program kerja kerakyatan
seperti yang telah ditargetkan sudah mulai berkurang karena mulai tersita
dengan kerja-kerja politik untuk agenda setting kekuasaan. Namun saya sendiri
meyakini pemerintah Daerah mampu jika benar-nemar bekerja keras untuk itu.
Selain AKINO , Pencipataan Lapangan kerja dengan pendapatan yang memadai
juga perlu terus digalakkan oleh Pemerintah Daerah.hadirnya menteri Koperasi
dan UMKM dapat dirangkai dengan pembicaraan-pembicaraan tertentu yang mungkin
tak perlu terlalu birokratis tetapi hasilnya benar-benar mampu mengusung
perbaikan taraf hidup masyarakat khususnya dengan pemenuhan lapangan kerja dan
peningkatan pendapatan perkapita mereka.karena bagaimana mungkin tercipta
keluarga yang harmonis atau dalam bahasa Agama ” Sakinah,Mawaddah,Wa rohmah”
jika mencari pekerjaan dan bekerja untuk memenuhi kebutuhan Hidup keseharian
saja sangat sulit bagi keluarga-keluarga kecil yang berpenghasilan rendah di
provinsi ini.tidak perlu jauh-jauh di Kota mataram saja terlalu banyak contoh
yang dapat di ambil.
Masih banyaknya Lapangan Pekerjaan yang tidak sesuai penghasilannya dengan
kebutuhan hidup harian dan bulanan mereka karena seringkali Tuntutan kerja
ekstra keras namun penghasilan sangatlah tidak memadai.banyaknya
perusahaan-perusahaan nakal yang mempekerjakan karyawan namun hanya mampu
membayar mereka jauh di bawah UMR bahkan masih dengan sistem Outsorching namun
sayang pemerintah daerah seringkali tutup mata dan seolah tidak mendengar apa
yang ada dan terjadi di tengah-tengah kehidupan masyarakatnya. Lika-liku
birokrasi yang benar- benar memusingkan untuk ukuran masyarakat awam membuat
mereka pasrah dan bingung harus mengadu kemana ketika tangan-tangan nasib
sedang tidak berpihak pada mereka.ketika perusahaan-perusahaan nakal hanya
meberikan janji penghasilan tetap justru memeras keringat mereka hanya dengan
upah seadanya.mereka bingung padahal anak dan istri mereka menunggu apakah
besok masih ada Beras untuk dimakan.
Cukup 2 PR saja dan tidak perlu terlalu banyak untuk dikerjakan Pemerintah
terkait Pelaksanaan Peringatan Hari Keluarga Nasional Tersebut.yang penting
adalah kerja kerja dan kerja ( meminjam istilah Dahlan Iskan ) dan juga lakukan
dengan segera karena ” Lebih Cepat ,Lebih Baik ” tentu akan lebih menarik dan
manfaatnya cepat dirasakan rakyat. ( Salman Hafiz/KM.KampungTimoermedia.Juni 2012 ).

Tidak ada komentar:
Posting Komentar