Minggu, 01 Juli 2012


HARGANAS,AKINO dan LAPANGAN KERJA.

Gegap gempita perayaan Hari keluarga Nasional ( HARGANAS) ke XIX Hari ini tanggal 30 Juni 2012 yang secara Nasional dipusatkan perayaannya  di eks.Bandara Selaparang Kota Mataram Nusa Tenggara Barat benar-benar terasa.Acara yang dijadwalkan Dibuka Langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Boediono ini menjadi momentum yang prospektif jika dimanfaatkan secara maksimal oleh tuan rumah.tidak hanya terkait hal – hal seremonial dan insidental serupa efek musiman selama pelaksanaan kegiatan tersebut namun juga menjadi peluang yang dapat  ditargetkan untuk jangka panjang dalam mensukseskan program-program unggulan NTB khususnya bidang Kesehatan Ibu,kesejahteraan Keluarga dan Perluasan Lapangan kerja yang terkait langsung dengan peningkatan Taraf Hidup Masyarakat.

Acara yang dihadiri belasan Ribu peserta yang terdiri dari utusan BKKB perwakilan seluruh Provinsi se Indonesia ini juga dihadiri oleh 21 Gubernur ,2 Wakil Gubernur dan 131 Bupati se Indonesia.tak tanggung-tanggung pengamananpun disiapkan ekstra ketat apalagi selain  beberapa  menteri yang dijadwalkan akan hadir yakni menteri sosial Salim segaf Al Jufri,Menteri dalam Negeri Gamawan Fauzi dan Menteri Koperasi dan UMKM Syarif Hasan .RI 2  menjadi tamu utama dalam kegiatan tersebut.oleh karena itu 4000 Personil gabungan TNI dan POLRI disiapkan untuk mengamankan kelancaran seluruh rangkaian kegiatan tersebut terutama kunjungan WAPRES.

Momentum HARGANAS hari ini yang tentu menelan Dana tidak sedikit dan membutuhkan kerja keras seluruh elemen pemerintah dan berbagai Instansi lainnya di Nusa Tenggara Barat sangatlah disayangkan jika hanya berlalu sebatas Agenda seremonial. Mengapa tidak kedatangan para petinggi Negara digunakan sebaik-baiknya untuk membuat komitmen,meloby beberapa peluang dan mengajukan berbagai bentuk dukungan yang mungkin dan potensial demi mendukung dan mensukseskan berbagai program unggulan NTB khususnya dibidang kesehatan,kesejahteraan masyarakat dan perluasan lapangan kerja yang terkait langsung dengan terciptanya Keluarga ndonesia yang Harmonis dan berdaya saing sehingga mampu menjadi Pilar pendukung pembangunan daerah,negara dan bangsa.

Sebut saja misalnya Prioritas untuk meningkatkan persentase pencapaian program AKINO ( angka Kematian Ibu menuju Nol ) dengan memberikan berbagai dukungan kebijakan yang partisipatif,riil,mengurangi lika-liku birokrasi,memperbanyak fasilitas kesehatan hingga ke pelosok-pelosok Kampung,sosialisasi yang memadai dan lainnya yang dapat membantu secara nyata bukan hanya sebatas MasterPlan yang selesai di meja rapat,Bintek dan seminar.tujuan mulia program AKINO haruslah terealisasi secara maksimal dan terukur.apalagi menjelang berakhirnya masa pemerintahan BARU dan sudah menjadi rahasia umum jika pada akhir masa jabatan konsentrasi untuk  menuntaskan program-program kerja kerakyatan seperti yang telah ditargetkan sudah mulai berkurang karena mulai tersita dengan kerja-kerja politik untuk agenda setting kekuasaan. Namun saya sendiri meyakini pemerintah Daerah mampu jika benar-nemar bekerja keras untuk itu.

Selain AKINO , Pencipataan Lapangan kerja dengan pendapatan yang memadai juga perlu terus digalakkan oleh Pemerintah Daerah.hadirnya menteri Koperasi dan UMKM dapat dirangkai dengan pembicaraan-pembicaraan tertentu yang mungkin tak perlu terlalu birokratis tetapi hasilnya benar-benar mampu mengusung perbaikan taraf hidup masyarakat khususnya dengan pemenuhan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan perkapita mereka.karena bagaimana mungkin tercipta keluarga yang harmonis atau dalam bahasa Agama ” Sakinah,Mawaddah,Wa rohmah” jika mencari pekerjaan dan bekerja untuk memenuhi kebutuhan Hidup keseharian saja sangat sulit bagi keluarga-keluarga kecil yang berpenghasilan rendah di provinsi ini.tidak perlu jauh-jauh di Kota mataram saja terlalu banyak contoh yang dapat di ambil.

Masih banyaknya Lapangan Pekerjaan yang tidak sesuai penghasilannya dengan kebutuhan hidup harian dan bulanan mereka karena seringkali Tuntutan kerja ekstra keras namun penghasilan sangatlah tidak memadai.banyaknya perusahaan-perusahaan nakal yang mempekerjakan karyawan namun hanya mampu membayar mereka jauh di bawah UMR bahkan masih dengan sistem Outsorching namun sayang pemerintah daerah seringkali tutup mata dan seolah tidak mendengar apa yang ada dan terjadi di tengah-tengah kehidupan masyarakatnya. Lika-liku birokrasi yang benar- benar memusingkan untuk ukuran masyarakat awam membuat mereka pasrah dan bingung harus mengadu kemana ketika tangan-tangan nasib sedang tidak berpihak pada mereka.ketika perusahaan-perusahaan nakal hanya meberikan janji penghasilan tetap justru memeras keringat mereka hanya dengan upah seadanya.mereka bingung padahal anak dan istri mereka menunggu apakah besok masih ada Beras untuk dimakan.

Cukup 2 PR saja dan tidak perlu terlalu banyak untuk dikerjakan Pemerintah terkait Pelaksanaan Peringatan Hari Keluarga Nasional Tersebut.yang penting adalah kerja kerja dan kerja ( meminjam istilah Dahlan Iskan ) dan juga lakukan dengan segera karena ” Lebih Cepat ,Lebih Baik ” tentu akan lebih menarik dan manfaatnya cepat dirasakan rakyat.    ( Salman Hafiz/KM.KampungTimoermedia.Juni 2012 ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar